Mati itu dekat sekali

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa yang paling dekat dengan diri kita semua adalah kematian. Pagi-pagi tadi setelah sholat subuh saya dikabari oleh adik saya di desa bahwa disana ada seorang anak SMA yang melakukan aksi bunuh diri kemaren. Sebabnya sederhana, ketika saya menanyakan mengapa bisa melakukan bunuh diri ternyata dia tidak mendapatkan kartu tes untuk Ujian Semester karena belum lunas membayar biaya sekolah. Sungguh tragis jika sebab ini memang benar. Dulu saya juga pernah mengalami bagaimana masa SMA, ketika itu saya tidak berani mengikuti tes karena memang biaya SPP belum lunas, ah jangankan biaya SPP, untuk biaya Ujiannya saja belum bayar. Tapi saya santai saja tidak berangkat ujian, akhirnya ikut remidi.

Pagi tadi juga saya membaca status salah seorang teman di facebook yang memberitakan sebuah berita kematian juga. Pada status beliau menceritakan bagaimana temannya yang sudah meninggal ini ternyata menulis status di facebook untuk yang terakhir kali tentang kematian. Coba klik saja disini, itu adalah status terakhir yang saya ambil dari orang yang sudah meninggal itu. Ya, semoga ini menjadi peringatan untuk kita semua bahwa kematian memang sangat dekat dengan kita.

Oh iya.. Setelah saya mengingat-ingat kembali ternyata pada waktu sholat subuh tadi yang menjadi imam pada sholat jamaah adalah salah seorang pembina yang ada di asrama saya. Ketika beliau menyiapkan shaf untuk jamaah, selain mengatur untuk merapatkan dan meluruskan barisan, beliau juga berkata kepada jamaah "Sholatlah seperti seolah-olah ini adalah terakhir kali antum sholat" Subhanallah.... rasanya ada yang berbeda ketika kita berusaha semaksimal mungkin merasakan bahwa sholat yang kita lakukan itu adalah untuk yang terakhir kalinya. Silahkan ini bisa dicoba lho, kita semua melakukan sholat dalam hati merasakan seolah-olah ini terakhir kali sholat.

Semoga tulisan ini menjadi palajaran berharga untuk saya sendiri dan bagi yang membaca. Kita memperbaiki diri kita dan berlomba-lomba menuju kebaikan. semangat selalu...

Gambar saya ambil dari sini

Postingan terkait:

25 Tanggapan untuk "Mati itu dekat sekali"

  1. Innalillahi.. baca status temennya mas Huda merinding Nay =,= kematian memang deket, hanya nunggu giliran kapan waktu itu tiba.

    BalasHapus
  2. @Si Belo
    itu bukan status temen saya, tapi status temennya temen saya he he :)

    BalasHapus
  3. rezeki,jodoh juga maut semuanya sudah diatur yang kuasa.
    semuanya tinggl kembali pada kita untuk mengatur hati dan amal baik kita selama didunianya. hingga biar tiba nanti saatnya kita bisa diambil dengan tenang.
    semoga kita tergolong pada deretan manusia yang mengikuti ajaranNya.. amin.

    BalasHapus
  4. saya jadi teringat tentang (calon) bapak mertua yang meninggal secara mendadak beberapa bulan yang lalu..

    ugh!

    BalasHapus
  5. terima kasih sudah diingatkan tentang kematian

    BalasHapus
  6. Betul bahwa kematian itu dekat sekali. Disadari atau tidak, setiap kita berada dalam antrian yang kita tidak tahu di urutan keberapa, setelah siapa namun yang jelas antrian kita semakin maju. Karenanya, menyiapkan bekal yang dibutuhkan ( amal kebaikan ) adalah sebuah keharusan dan pastikan selama mengantri kita tidak keluar dari jalur yang ditentukan.

    BalasHapus
  7. Subhanallah, pasti rasanya beda ketika kita mengingat kata-kata tadi. Hmmm, makanya kenapa-iman itu harus kuat dan yg 5 itu jgn ditinggalkan supaya hal2 di atas tdk trjadi... bunuh diri hanya akan mndptkn murka Allah.

    BalasHapus
  8. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    BalasHapus
  9. Tiap kali ingat ttg betapa dekatnya kematian, yg muncul adalah: sudahkah saya cukup memprsiapkan bekal utk perjalanan panjang berikutnya?..

    Terima kasih sdh diingat kembali ya:)

    BalasHapus
  10. Kematian adalah waktu pasti yg akan dialami setiap yg hidup, semoga rangkaian karya kita dalam amanat umur adalah untaian ibadah yg terbaik yg akan menghantarkan kepada JannahNya yg kekal

    BalasHapus
  11. msh aja ada cerita2 spt itu. bunuh diri krn mslh biaya sekolah...usia labil dan kurangnya ilmu agama adalah tanggung jwb ortu utk membinanya.

    smg ga ada peristiwa2 konyol spt itu lg....

    BalasHapus
  12. www.Sebenarnya.com

    BalasHapus
  13. saya setiap hari lihat orang mati karena dekat kuburan, jadi dekat nggak dekat tetap dekat. :P
    coba hubungi lewat email, nanti dikirimi formulir, dulu saya prosesnya begitu.

    BalasHapus
  14. jodoh,rezeki,maut memang rahasia Allah...

    makasih udh mengingatkan yaa

    BalasHapus
  15. Merinding baca statusnya, kata orang seseorang yang akan meninggal dunia punya firasat akan hal itu dan status tadi seperti menyiratkan :(

    BalasHapus
  16. kematian itu selalu mengintip untuk hadir bagaikan pencuri

    BalasHapus
  17. merinding baca statusnya :(
    umur, rejeki jodoh memang cuma Tuhan yang tahu
    thanks ya untuk sharingnya

    BalasHapus
  18. jodoh, rizki, dah kematian itu rahasia yang di atas mas ..
    kita harus siap kapanpun dia datang

    kita kan setiap malam dah latihan jadi orang mati hehehe
    #kaboer

    BalasHapus
  19. Kematian adalah kepastian; hmmmm.... karena kita tidak tahu kapan datangnya, keberadaannya sungguh dekat sekali; hmmm.... betapa kerasa ya... bila kita merasa shalat kita adalah yang terakhir kali dalam tarikan nafas ini.....

    BalasHapus
  20. Merinding diskon awal liat foto kaki si tubuh tak bernyawa pucet,

    Aah jadi merasa banyak hal yang perlu di benahi, kalau besok mati mempersiapkan diri :D

    BalasHapus
  21. Kalau bahas tentang kematian, aku selalu merinding :"(

    BalasHapus
  22. begitupun dengan hidup, hanya sekali.. mari kita manfaatkan dg baik

    BalasHapus
  23. kadang kita melupakan yg satu ini, sehingga bekal untuk dibawa kadang kita lupakan juga. karena terlalu asik dengan dunia ini.

    BalasHapus
  24. kehidupan kita juga begitu singkat...

    BalasHapus
  25. Mengingat akan dosa-dosaku rasanya merinding mendengar kematian
    Toko Mainan Bayi Sidoarjo

    BalasHapus