Setelah antri dan menunggu lumayan lama akhirnya berhasil juga saya menonton film Habibie & Ainun. Ternyata ketika saya masuk didalam bioskop sudah banyak sekali penontonnya, bahkan hampir penuh. Saya sendiri mendapatkan kursi hampir paling depan, kalau dari depan urutan nomer 3. Masih lumayanlah jika dibandingkan dulu waktu nonton Sang Pencerah saya mendapat kursi paling depan dipinggir lagi.
Film Habibie dan Ainun mengingatkanku dengan Jogja, waktu nonton film Habibie dan Ainun ini saya jadi teringat sekali dengan Jogja. Lokasi syuting waktu Habibie bilang bahwa Ainun itu jelek, hitam, dan lain-lain itu pernah membuat saya penasaran itu pohon apa. Saya pernah melewati jalan itu waktu mau pergi ke Amplaz untuk nonton film juga. Nah itu yang paling membuat saya ingat sekali dengan Jogja, padahal di film itu disebutkan itu Bandung he he.
Alurnya datar, entah ini benar atau tidak, tapi selama nonton ini lama-kelamaan saya menjadi bosan karena kisah yang disampaikan itu datar saja. Kisah berawal dari Habibie dan Ainun muda sampai mereka tua. Mungkin film Veer Zaara yang diaktori Shah Rukh Khan bisa dijadikan contoh film Cinta kayak Habibie dan Ainun ini. he he biar penontonnya g bosan.
Banyak iklan, ini yang paling membuat saya benci dengan film bioskop. Masak iya sih film di bioskop disisipi iklan, makin menambah kebosanan saya saja. Iklannya itu yang saya lihat ada Chocolatos, E Tol, Indomaret, dan Wardah. Jleb banget dah waktu lihat iklan-iklan itu muncul disela-sela film. ya, masak sudah bayar tiket kok masih ada iklan yang muncul kan g asyik. ha ha
Itu aja sih beberapa catatan saya dari Film Habibie dan Ainun ini. Kalau masalah akting si Reza sih saya akui jempol, mungkin karena orangnya yang tinggi itu yang agak kurang he he :)
Film Habibie dan Ainun mengingatkanku dengan Jogja, waktu nonton film Habibie dan Ainun ini saya jadi teringat sekali dengan Jogja. Lokasi syuting waktu Habibie bilang bahwa Ainun itu jelek, hitam, dan lain-lain itu pernah membuat saya penasaran itu pohon apa. Saya pernah melewati jalan itu waktu mau pergi ke Amplaz untuk nonton film juga. Nah itu yang paling membuat saya ingat sekali dengan Jogja, padahal di film itu disebutkan itu Bandung he he.
Alurnya datar, entah ini benar atau tidak, tapi selama nonton ini lama-kelamaan saya menjadi bosan karena kisah yang disampaikan itu datar saja. Kisah berawal dari Habibie dan Ainun muda sampai mereka tua. Mungkin film Veer Zaara yang diaktori Shah Rukh Khan bisa dijadikan contoh film Cinta kayak Habibie dan Ainun ini. he he biar penontonnya g bosan.
Banyak iklan, ini yang paling membuat saya benci dengan film bioskop. Masak iya sih film di bioskop disisipi iklan, makin menambah kebosanan saya saja. Iklannya itu yang saya lihat ada Chocolatos, E Tol, Indomaret, dan Wardah. Jleb banget dah waktu lihat iklan-iklan itu muncul disela-sela film. ya, masak sudah bayar tiket kok masih ada iklan yang muncul kan g asyik. ha ha
Itu aja sih beberapa catatan saya dari Film Habibie dan Ainun ini. Kalau masalah akting si Reza sih saya akui jempol, mungkin karena orangnya yang tinggi itu yang agak kurang he he :)
Pengen juga sih nonton film itu. Tapi kalo datar ceritanya gak membangkitkan "gairah" mikir juga buat nonton.
BalasHapusfinally makin penasan dengan baca ripiu ini =,,=
BalasHapusyang paling konyol itu waktu fotonya pak harto dijejeri sama fotonya reza sebagai wapresnya :D
BalasHapusBegitulah.. Makanya td sy lbh pilih nonton film luar negeri.. :D
BalasHapussekedar nyimak dan blogwalking saja ya sob,
BalasHapusAku penasaran nih mas,
BalasHapuscuma liat trailernya rada gimanaaa gitu ma aktingnya si BCL :D
aku belum nonton nih, bagus ya jadi bikin penasaran
BalasHapusaku urung nonton kie pie jall
BalasHapusheheh
eemm filmnya kerenn banget..
BalasHapusmenceritakan kisah cinta , dan perjuangan antar pak habibie dan ibu ainun .
eemm filmnya kerenn banget..
BalasHapusmenceritakan kisah cinta , dan perjuangan antar pak habibie dan ibu ainun .
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusdikasih rating berapa?
BalasHapushngg... ya gimanapun pilem itu pasti bakal beda sama kisah yg dialami sendiri. Emosi penonton juga mesti terbelah-belah sama setting, apalagi yg bawel .. *sambilngaca
tapi masih ada keinginan buat nonton sih~ *kalo menang minikuis, ya berarti rejeki nonton :))
kok banyak yg nangis katanya nonton film ini ya
BalasHapusromantis bgtkah?
iya, iklanya pada nampang...
BalasHapusAmbil sisi positifnya saja...bagus tidaknya itu masalah selera...yang patut dihargai adalah prosesnya...cobalah saling menghargai karya orang lain...
BalasHapusAmbil sisi positifnya saja...bagus tidaknya itu masalah selera...yang patut dihargai adalah prosesnya...cobalah saling menghargai karya orang lain...
BalasHapusIf some one wishes expert view concerning blogging and site-building after that i
BalasHapusadvise him/her to visit this webpage, Keep up the fastidious work.
Here is my weblog - sofort kredit ohne schufa
Everything is very open with a really clear explanation of the challenges.
BalasHapusIt was really informative. Your site is very useful. Many thanks for sharing!
my web blog ... apply for a home loan with bad credit