Dua Hari Menjadi Fotografer

Saya ingat perkataan seorang teman saya bahwa "Kalau kita memotret menggunakan kamera yang bagus pasti hasilnya bagus walaupun yang memotret tidak punya ilmu fotografi". Tapi ternyata setelah saya membuktikan sendiri sepertinya pernyataan tersebut bisa salah tapi bisa benar juga, tapi lebih ke salahnya sih. Mengapa? Saya akan membuktikan dengan menggunakan kamera DSLR, Jika kita tidak tahu apa-apa dengan kamera DSLR bisa jadi waktu memegang pertama saja sudah bingung karena ada lumayan banyak tombol, maksimalnya adalah ketika kita memotret menggunakan full auto, jadi kemungkinan hasilnya bagus karena pengaturan itu memang ditujukan untuk mempermudah penggunaan. Tapi hal itu tidak memaksimalkan fungsi dari kamera itu sendiri, untuk apa menggunakan DSLR kalau hasilnya bisa dihasilkan dari kamera hape atau pocket.

Pernyataan diatas salah karena bagaimana mungkin seseorang bisa menghasilkan gambar yang bagus kalau tidak tahu fungsi dari pengaturan pada kamera. Pernah suatu kali saya mencoba memotret pada saat habis maghrib didalam masjid, berkali-kali saya pencet tombol shutter ternyata tidak bisa jepret, akhirnya saya nyerah. Kemudian ketika saya mencoba mengambil gambar di jalan raya pada malam hari, inginnya seperti fotografer profesional yang bisa membuat garis dari cahaya sorot lampu mobil yang berjalan, hasilnya gagal total. Tapi akhirnya lama-kelamaan saya bertanya dan mencoba, saya bisa mengambil gambar itu walaupun hasilnya tidak memuaskan. Dari pengalaman saya sendiri itulah saya menyadari bahwa belajar fotografi itu sangat penting.

***

klik untuk memperbesar

Walaupun dengan kamera hasil pinjaman akhirnya saya bisa menyalurkan hobby fotografi. Hobby fotografi yang sebenarnya sudah terpendam lama sekali sejak saya duduk di bangku MTs. Dulu ketika melihat ada orang membawa kamera rasanya saya sangat ingin sekali untuk mencoba memencet tombol shutter itu. Tapi ternyata tidak juga berhasil. Waktu SMA, saya juga masih ingin sekali mencoba, tapi apa daya ternyata saya juga belum juga berhasil menyalurkan hobby saya tersebut. Mungkin pernah sekali waktu ketika kegiatan hiking atau camping saya meminjam kamera teman saya untuk memotret kegiatan, tapi hasilnya malah kadang ada kepala yang terpotong.

Dua hari kemaren akhirnya saya puas memotret menggunakan kamera DSLR hasil pinjaman dari kampus. Agenda festival UMY 2012 akhirnya berhasil saya abadikan walaupun hasilnya mungkin juga belum bisa memuaskan. Tapi yang penting bagi saya adalah walaupun dengan kamera pinjaman, saya bisa menyalurkan hobby saya. Ya, saya tetap memegang motto Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Sudah ah, oh iya kalau mau melihat sebagian hasil jepretan saya yang g bagus itu silahkan bisa dilihat :

• disini  http://www.umy.ac.id/penmaru/galeri-festival-umy-2012.html
• disini  http://www.facebook.com/penmaruumy/photos, atau
• disini  http://www.facebook.com/media/set/?set=a.3099728407015.2131212.1078315587&type=3 

Tweet

Postingan terkait:

• Sok Suci
• Sembilan Kebiasaan Emas
• Bukan yang Paling Tajam
• 22 Oktober
• Rihlah ke Pantai Drini
• Malam Terindah di Hidupku
• Fitur Statistik Blogger Sangat Bermanfaat
• Pentingnya Pendidikan Berkarakter
• Dua Hari Menjadi Fotografer

Ditulis Mas Huda — Senin, 09 April 2012 — 14 Comments — belajar, DSLR, fotografi, kamera, man jadda wajada, UMY