Rihlatul Wada ke Pantai Drini menjadi agenda terakhir sebelum Haflatu Takhrij di Unires UMY. Agenda ini sengaja memilih Pantai Drini karena pantai ini masih alami dan jelas lebih murah jika dibandingkan obyek pariwisata yang lain. Pantai Drini terletak di selatan Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DI Yogyakarta. Kami berangkat dengan menggunakan sepeda motor menempuh sekitar dua jam perjalanan dengan rata-rata kecepatan pada 80 km/jam. Dari arah Yogyakarta kami menuju Kota Wonosari kemudian dilanjutkan menempuh perjalanan ke Pantai Drini dengan pemandangan yang memanjakan mata, jalan berkelok dengan hutan jati dan kebun singkong di sekelilingnya.Alhamdulillah perjalanan kami lancar karena sudah sore.
Masuk ke Obyek Wisata Bebas retribusi karena sudah tutup. Yang saya maksudkan disini bukan tutup karena tidak ada yang berkunjung, tapi tutup karena sudah malam dan penjaganya sudah pulang. Jadi, kami bisa masuk obyek wisata ini dengan gratis. Oh ya, Pantai Drini ini terletak disamping Pantai Kukup jadi kami seharusnya membayar retribusinya waktu masuk pintu gerbang Pantai Kukup.Setelah sampai di Pantai Drini kami langsung menuju ke Pantai untuk ikut dalam acara bakar-bakaran. Wew... apa yang dibakar? bukan hutan di lautnya lho yang dibakar, tapi ketela rambat. Hlo kok saya langsung ikutan, karena rombongan saya memang datang terlambat.
Saya sengaja meninggalkan rombongan yang bakar-bakaran untuk sekedar menyendiri di kegelapan pantai, saya tiduran di pantai sambil menikmati suara deburan ombak yang menghantam karang, bintang-bintang dilangit terlihat begitu dekat dan langitnya pun terasa luas. Di ujung barat ada rembulan yang kemerahan sedang tersenyum karena memang malam kemaren bulan sabit. Ya ini memang tanggal muda bulan Rajab, hhmm,... sebentar lagi Ramadhan tiba ya. Ternyata menyendiri di pantai itu asyik walaupun memang anginnya membuat bulu kuduk berdiri karena dingin. Setelah bakar-bakarannya selesai ternyata ada beberapa peserta yang tidak ikut menuju ke masjid untuk tidur, akhirnya saya bersama mereka tidur di pantai beralaskan tikar tanpa atap.
Bangun pukul 04.15 kami bersiap-siap untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh saya langsung jalan-jalan lagi ke pantai karena berencana untuk mandi di pantai. Para nelayan terlihat sedang menyiapkan diri untuk mencari ikan dengan perahu mereka. Ikutan membantu mendorong perahu menuju ke pantai, he he lumayan buat refresing. Saat matahari mulai muncul, saya langsung menuju ke laut untuk mandi, brr... memang dingin sih tapi tak apa. Saya terburu-buru karena rencananya akan menghadiri pernikahan teman saya di Muntilan. Rihlah akhir tahun yang mengasyikkan.
Aeehh...kapan ye bisa maen ke pantai sana :D mane nih futu nyang lagi renang #lho :p
BalasHapusWadooh ngelihat Pantaii
BalasHapusberasa pengen nyebuur aja MAs..
kalo saya ga nanyain foto renang tapi lebih ke foto sunrise nya :D
BalasHapuspengen ke jogja lagi -__-
BalasHapusKapan aku bisa ke sana! Boro-boro :))
BalasHapusGunung kidul ada pantai seelok itu? bukmark ahh..nanti kalau ke jogya ta nyempatin ke pantai Drini'nya
BalasHapussetalah aku baca2, postingan2nya sangat bagus, menarik dan bermanfaat,,terus menulis,,karena dengan menulis kita bisa mengembangkan imajinasi kita dan menjadikan kita lebih kretaif..serta kadang bisa menghibur orang lain.. ^_^
BalasHapusoia salam kenal
kalau berkenan silahkan mampir ke EPICENTRUM
folloback juga ya buat nambah temen sesama blogger,,tukeran link juga boleh,,makasih..^_^
@Ririe Khayan
BalasHapusKalo di Gunung Kidul memang pantainya indah-indah dan alami..... jadi cantik banget, apalagi pasirnya putih...
jalan2 ke wonosari kok ngga bilang bilang mas, hehehe
BalasHapusDoaku hari ini: Tuhan, maafkan aku jika sering mengeluh. Bimbinglah aku untuk selalu bisa bersyukur atas rahmatMu.
BalasHapus@jarwadi
BalasHapusWah aku berangkat dari Jogja habis maghrib mas, lumayan menegangkan tuh perjalanan ke Pantainya.. gelap gulita
baru tau kalau di yogya ada pantai yg namanya Drini
BalasHapusselama ini taunya cuma pantai parangtritis doang...hehe
waw,, mampir sini ahh,, hihih,,
BalasHapusada pantai bagus kk tapi tersembunyi masih perawan,, hihih aku tau tempatnya sebelum pantai drini wkwkkw
mampir yah http://info-otomania.blogspot.com/2012/05/sasis-trebaru-honda-tralis.html
artikel yang sangat berbobot nih,,, signifikan dan sangat konkrit,,,, salam kenal aja dan semoga artikelnya bermanfaat,,,
BalasHapusPas acara itu gak bawa kamera ya, Mas? Kan fotografer... mana fotonyai... keknya asik tuh pantai
BalasHapusbelu pernah kesana, mudah2an bisa lihat juga
BalasHapus@Samaranji ada kok gambar-gambarnya, sebagian tak upload di facebook he he
BalasHapusduh jadi pengen ke pantai liat foto di atas haha.
BalasHapusbeberapa teman yang pernah ke Drini pada cerita kalo asyik dan indah banget, jadi kepengen ke sana suatu saat nanti....
BalasHapus@Akhmad Muhaimin Azzet
BalasHapusAyo pak kesana... bareng-bareng juga sip
memang mas suasana pantai bisa bikin relax.. bagus buat pemulihan pikiran kita yang telah stres dengan kesibukan sehari2.. asik tuh pantainya... salam kenal..
BalasHapusyah sayang fotonya kecil nih
BalasHapusevent: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!