Makan di Warung dengan Harga tak Masuk Akal

Memilih dan memilah warung makan ketika berada di rumah sakit, tempat pariwisata, atau lokasi yang baru itu bagi saya merupakan hal penting. Bahkan, saya kadang malah lebih memilih membeli makanan di tempat yang jelas terpampang daftar harganya. 

Seperti pengalaman tadi siang sewaktu makan siang di sekitar Rumah Sakit Dr. Kariyadi Semarang. Saya dan istri sibuk memilih warung yang berjajar di sepanjang jalan, ada yang ramai pembeli, ada yang sepi. Kemudian kami memutuskan untuk masuk ke warung yang sepi, dalam hati saya sudah berburuk sangka sepertinya akan kena "kentelan" alias harganya tidak masuk akal.

Saya pesan es kopi, istri saya pesan es jeruk, kami berdua sama-sama makan soto yang mohon maaf kualitas sotonya bisa dibilang mengecewakan. Ditambah dua tempe goreng, jumlah keseluruhan yang harus kami bayar sebanyak Rp. 35.000,00. 

Misal saya memperkirakan secara kasar maka harga soto Rp. 10.000, es Rp. 5.000, dan tempe goreng Rp. 2.500. Harga itu untuk warung kecil di tempat saya termasuk tidak masuk akal, karena biasanya es jeruk hanya Rp. 3000 dan gorengan Rp. 500 sampai Rp. 1000. Soto yang harganya Rp. 10.000 itu jika saya bayangkan dari hasilnya, saya kira harganya cuma Rp. 5.000 atau maksimal Rp. 7.500 saja.

Saya memang tidak protes kepada penjualnya karena memang saya tidak menanyakan harga terlebih dahulu. Tapi dalam hati tetap kecewa sih, mungkin dikira saya hanya sekali saja beli disitu jadi buat harga sesuka dia. 

Prinsip itulah mungkin yang penjual lakukan kepada konsumen yang hanya sekali membeli dan tidak kembali lagi. Prinsip yang sebenarnya merugikan dirinya sendiri karena pembeli akan kapok dan tidak kembali lagi. Itu artinya tujuannya tercapai. 

Bagaimana tips agar tidak "dikentel" saat makan di warung?

1. Pilih warung makan yang memberikan daftar harga
Warung makan yang memasang daftar harah seperti ini banyak sekali sekarang. Baik yang modern maupun tradisional. Bahkan ada yang memberikan paket hemat atau disingkat pahe.

2. Pilih warung yang ramai pengunjung
Warung yang ramai dikunjungi oleh pelanggan menandakan makanannya enak (walau tidak semua). Misal harganya agak mahal, tapi sesuai dengan apa yang dimakan.

3. Pilih warung yang ternama sekalian
Warung dengan brand besar tidak akan berani menipu konsumen dengan memberikan harga yang tidak masuk akal. Resikonya berat, nama baiknya dipertaruhkan. 

Sebenarnya lebih baik tidak sering jajan diluar. Jika bepergian bisa membawa bekal sendiri dari rumah agar lebih hemat. 

Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Makan di Warung dengan Harga tak Masuk Akal"

  1. Iya saya juga pernah tuh, makan terus bayarnya harga nya di tembak, mentang-mentang tempat wisata. Kalau saya biasanya tanya dulu harganya sebelum beli kalau di tempat-tempat wisata sekarang.

    BalasHapus
  2. Pantesan sepi warungnya, Mas ... orang yang sudah tahu kan gak mau balik lagi -_-

    Benar tuh, harganya kemahalan untuk ukuran warung yang disebutkan sama Mas Huda (secara saya juga penggemar makan di warung2 kecil jadi bisa membayangkan harganya)

    BalasHapus
  3. Biasanya kalau di tempat asing / tempat wisata langsung dibombardir harga :-/ makanya mending ane cari mini market. Hehehe

    BalasHapus