Jujur Pasti Mujur

Memotivasi diri sendiri kadang terasa sulit. Seperti mengatakan suatu hal dengan cara jujur. Mengatakan suatu hal secara jujur kadang menjadi kendala tersendiri ketika kita berada pada posisi yang serba tidak enak atau posisi rikuh. Rikuh itu mudahnya jika kita mengungkapkan hal yang sebenarnya, bisa jadi akan melukai perasaan orang lain walaupun apa yang kita katakan tersebut merupakan sebuah kebenaran. Misalkan saja ketika kita ingin berbicara jujur karena tidak bisa berangkat ke kantor tepat waktu karena terlambat bangun pagi, akhirnya kita bilang kepada atasan kita bahwa kita terlambat karena tidak ada angkutan atau jalan sedang macet.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa jika kita sudah berbicara bohong sekali, maka selanjutnya kita akan mudah untuk menambahi kebohongan tersebut dengan kebohongan-kebohongan yang lain. Seperti contoh diatas misal kita lanjutkan pasti akan muncul kebohongan yang lain. Mari kita lanjutkan dengan contoh saja:

"Mengapa terlambat ke kantor?"
"Wah maaf pak, tadi jalannya macet"
"Kan memang tiap hari jalannya macet, memang tadi bangun jam berapa?"
"Bangunnya seperti biasa pak"
"Lha iya jam berapa?"
"Mmm... nganu pak"


Beda sekali misal kita sudah mengatakan kejujuran sejak awal. Jika kita sudah menjawab "Wah maaf pak tadi saya bangunnya terlambat, makanya saya telat".  Insya Allah permasalahan selesai, walaupun ini mungkin membuat kita malu. Tapi rasa malu itu akan menjadi pelajaran berharga untuk kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Setelah itu percayalah hati kita akan menjadi tenang tanpa beban. Selain itu, atasan kita juga akan percaya kepada kita karena kita dengan bangganya mengucapkan hal yang jujur dengan tanpa rasa malu.

Tulisan ini saya buat karena saya terinspirasi dari tulisan Mas Riez di Warung blogger. Tulisan ini salah satu cara saya untuk menemukan ide selain mencari ide dari lingkungan di sekitar saya. 

Postingan terkait:

14 Tanggapan untuk "Jujur Pasti Mujur"

  1. haha,,,kalo kepepet banged banged emg biasanya bohong mas, kdg lancar ya kdg butuh perjuangan jg boong nya . tp kan ga sering2 amat, klo kepepet aja ;D

    BalasHapus
  2. @mimi RaDiAl

    Ha ha ha.... yach namanya juga manusia.. he he

    BalasHapus
  3. Sebuah kebohongan terpaksa ditutup oleh kebohongan berikutnya. Pokoknya berantai-rantai, yang kadang lupa kalau diujung kita sdh berbohong. Kalau akhirnya ketahuan, malunya selangit. Mending, kalau melakukan kesalahan ngomong jujur saja, biar gak gampang sakit jantung :)

    BalasHapus
  4. Setujuhhhhh,,, hehee...
    sekali jujur tetap jujur..
    begitu sebaliknya.. karena kebohongan akan terus ditutupi agar nampak sempurna, padahal justru makin menunjukkan ketidak benaran yang menganga.. :)

    tadi telat bangun ya mas? hihihi

    BalasHapus
  5. Bohong i2 susah bagi yg ga kreatif :P

    BalasHapus
  6. maaf baru bisa BW hihihi ini jujur kan bukan kebohongan :)

    BalasHapus
  7. @advertiyha

    engga kok, kan tinggalnya di asrama jadi subuh harus bangun

    BalasHapus
  8. @Nhinis

    hla terus yang pinter bohong itu kreatif gitu.. hlah

    BalasHapus
  9. wahahahahahahaha. . . . jujur jur. . .
    jujur kacang ijo x. .

    BalasHapus
  10. Saya setuju.. Dengan membuat sebuah kebohongan pasti kita akan membuat kebohongan lain untuk menutupi kebohongan pertama...

    BalasHapus
  11. bohong, ditutupi bohong = bohong kuadrat~
    enakan jujurrrr

    BalasHapus
  12. Hihihi, kalau sekalinya bohong itu pasti bakal kecanduan buat berbohong lagi. Kayak candu gitu. Jadi bohong itu bisa jadi karena kebiasaan juga nggak sih, Mas?

    salam kenal! saya follow blog ini, jika berkenan silakan berkunjung balik, Mas :)

    BalasHapus
  13. Jujur ye... aku orang yang cantik :D #eaa... hahhaa

    hayo... budayakan jujur buat diri pribadi dan orang laen :)

    BalasHapus