Kita Tidak Seharusnya Mengeluh

Mengeluh memang sudah menjadi kebiasaan manusia, bahkan sadar atau tidak sadar ketika kita menasehati orang lain untuk tidak mengeluh kita sendiri malah mengeluhkan nasehat kita yang tak pernah didengar oleh orang lain tersebut. Karena memang manusia hidup pasti mendapatkan cobaan dan masalahnya masing-masing. Tapi memang sebisa mungkin kita harus mengurangi keluhan-keluhan yang keluar dari diri kita, karena ketika sering mengeluh maka kita akan capek dengan keluhan-keluhan itu dan tidak mendapatkan jalan keluar dari permasalahan. Tapi, mengapa kita tidak seharusnya mengeluh?

Kemaren ketika saya menemui dosen pembimbing ke Fakultas di kampus saya, beliau dengan sabar mengatakan bahwa proposal yang saya berikan tertinggal di rumah. Jelas, karena sudah membuat janji berkali-kali sampai saya rikuh untuk mengirim sms kepada beliau akhirnya saya terpaksa mengeluh. Bagaimana tidak, proposal yang seharusnya sudah bisa ambil untuk saya sempurnakan malah tertinggal dirumah. Tapi hal ini memang tidak berlangsung lama, karena ketika saya keluar ruangan dosen, saya mendapati kakak kelas saya sedang asyik dengan notebooknya.

Sambil menyalakan netbooknya, beliau dengan meraba-raba mencari colokan untuk headset. Sibuk sekali jari-jarinya meraba-raba keyboard yang ada pada netbook tersebut. Ketika saya menanyakan bagaimana bisa seorang tuna netra mengoperasikan netbook, beliau hanya menjawab dengan santai bahwa beliau sebelumnya kursus dan netbooknya dilengkapi dengan software khusus untuk tuna netra. Bahkan kemampuan mengetiknya lebih hebat, beliau menggunakan sepuluh jarinya untuk mengetik, sedangkan saya biasanya hanya menggunakan 4 jari saja. Subhanallah.... Walaupun tuna netra tapi perjuangan beliau patut diacungi jempol.

Dengan pengalaman itulah kemudian saya kembali berpikir pantaskah saya mengeluh sedangkan usaha yang saya lakukan juga sepertinya belum sehebat yang kakak kelas saya lakukan. Maka, mulai dari sekarang mari kita kurangi keluhan-keluhan yang seringkali sengaja atau tidak sengaja keluar dari mulut kita. Karena perlu diketahui bahwa Allah SWT tidak pernah membebani hamba Nya kecuali atas kemampuan hamba Nya. Jika kita terpaksa mengeluh, sudah seharusnya kita menyampaikan keluhan kita kepada Allah SWT karena Allah  SWT berjanji akan mengabulkan setiap doa hamba Nya.

Postingan terkait:

11 Tanggapan untuk "Kita Tidak Seharusnya Mengeluh"

  1. Subhanallah, beliau yg tuna netra (kawan mas Huda) itu benar2 menyadarkan saya untuk selalu meningkatkan rasa syukur. Bnr2 malu rasanya "kalah" bersyukur dengan beliau. Salam buat Mas Huda dan temannya yg tangguh itu ya.

    BalasHapus
  2. subhanallah mas helmi itu (temen mas huda). perjuangan yang luar biasa. saya memberikan apresiasi untuk mas helmy.

    BalasHapus
  3. Subhanallah...Seorang tuna netra lebih hebat dari saya yang normal. Semoga saya tidak banyak mengeluh dengan melihat foto tersebut juga pelajaran berharga dari membaca blog ini. Terima kasih ya.

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah ya allah dapet ilmu sekaligus dapet motivasi disini :)

    Mengeluh memang bukan jalan utama T__T

    BalasHapus
  5. nasehat yang bagus kawan...
    sukses buat skripsinya...

    BalasHapus
  6. SubhanAllah...

    eh mas hud, aku ngetiknya 11 jari loo alias jari telunjugk semua :)

    BalasHapus
  7. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir” (QS.Al Ma’aarij [70]:11)

    Namun Alloh SWT menjawab keluh kita dengan :

    Allah menjawab, “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan hambaNya.”(QS.Al-Baqarah [2]:286)

    BalasHapus
  8. Setuju,kenyataannya berkeluh kesah tidak akan merubah apa-apa.

    BalasHapus
  9. Inspiratif dan amazing.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah's Blog

    BalasHapus
  10. Subhanalloh, maha sempurna Alloh atas semua karya NYA

    kunjungan balik, salam kenal

    BalasHapus
  11. subhanallah~

    kalo aku ngetik 11 jari ^^

    kurangi ngeluh !!!

    BalasHapus